Sebagai orang tua pasti menginginkan
yang terbaik bagi buah hatinya. Orang tua khususnya ibu, pasti menginginkan
agar anaknya bisa menjadi orang yang sukses, bisa menjadi pemimpin. Anak
sebagai generasi penerus, diharapkan bisa menjadi pemimpin untuk melakukan
perubahan menjadi lebih baik. Saya ingin buah hati saya nanti menjadi seorang
pemimpin baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Jiwa kepemimpinan tidak
hanya dimiliki oleh anak yang berbakat atau memang dilahirkan sebagai pemimpin.
Namun kepemimpinan itu dapat dipelajari dengan cara melatih sejak kecil.
Menurut saya, seorang anak bisa
menjadi pemimpin berkat peran dari orang tua khususnya ibu yang mengasuhnya.
Peran ibu untuk si pemimpin kecil bisa dimulai ketika ibu merencanakan
kehamilan. Seorang ibu harus menjaga kesehatan dirinya dan kandungannya agar
nantinya ibu dan bayinya lahir dengan sehat. Setelah melahirkan, ibu masih
memegang peran penting untuk pertumbuhan bayi yaitu dengan memberikan ASI (Air
Susu Ibu). ASI (Air Susu Ibu) sangat bermanfaat bagi bayi karena merupakan
nutrisi sempurna yang mengandung berbagai macam zat gizi yang bermanfaat untuk
kesehatan bayi, mengandung imun untuk menjaga kekebalan tubuh, dan mempererat
ikatan emosional antara ibu dan anak. Ibu yang memberikan ASI kepada bayinya
juga mendapat manfaat seperti merasa puas, ada ketenangan dan kebahagiaan
emosional. Dengan adanya ikatan emosional maka seorang ibu bisa merasakan
kedekatan dengan anak. Seorang ibu pasti bangga bisa mengasuh anak yang dikandungnya
dan selalu melihat perkembangan buah hati secara langsung. Setelah ASI
eksklusif, anak harus diberikan makanan bergizi yang menunjang pertumbuhan dan
perkembangan si buah hati. Dengan makanan bergizi anak tumbuh sehat, aktif dan
pintar sehingga bisa menjadi pemimpin.
Kesehatan bukan satu-satunya modal
untuk menjadi pemimpin. Anak perlu mendapat pendidikan untuk menunjang
kemampuannya sebagai pemimpin. Pendidikan anak juga menjadi tanggung jawab
orang tua. Pendidikan untuk anak tidak hanya pendidikan formal di sekolah,
namun pendidikan di keluarga juga menjadi hal utama. Pendidikan di sekolah
berguna untuk meningkatkan kemampuan akademis anak, sedangkan pendidikan di
keluarga lebih mengajarkan pada agama, moral, dan sosial. Menurut saya pendidikan tidak perlu diajarkan
dengan paksaan dan kekerasan. Anak dibiarkan bebas berkreasi, orang tua hanya
mengarahkan ke hal-hal yang baik.
Keluarga sebagai lingkungan utama
bagi anak untuk belajar. Peran ibu disini akan sangat terlihat, ibu mengasuh
anak sekaligus sebagai pendidik bagi buah hatinya. Ibu mengajarkan ilmu
kehidupan yang tidak diajarkan di sekolah. Ibu bisa menceritakan pengalamannya
sebagai pelajaran dan gambaran untuk buah hati. Itulah peran ibu untuk si
pemimpin kecil. Saya berharap bisa mewujudkan impian saya untuk menjadi ibu
yang baik dan berperan dalam kesuksesan buah hati saya.